Perindo Kota Bekasi Rekrut Anggota

PEMILU 2014 baru saja usai. Sedangkan Pemilu 2019 masih lama. Tapi, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) sudah mulai menyusun kekuatan dan unjuk diri. Parpol besutan Hary Tanoesudibyo itu rencananya bakal menghelat deklarasi skala Nasional 7 Februari mendatang.

Di Kota Bekasi, Perindo tengah mencari anggota dan menyusun kepengurusan di bawah pimpinan HM Arief Firmansyah. ’’Saya baru Minggu (25/1) kemarin mendapatkan mandat menjadi Ketua Partai Perindo di Kota Bekasi. Kini kami akan melakukan perekrutan anggota dan pengurus,” tutur Ketua Partai Perindo Kota Bekasi, HM Arief Firmansyah kepada Radar Bekasi, Senin (26/1).

Arief mengakui Perindo saat ini merupakan ormas yang bergerak dengan asas Pancasila. Selanjutnya, setelah pembentukan pengurus dan ketua di masing-masing wilayah, maka segera dilantik dan dikukuhkan susunan pengurus. Selanjutnya, Partai Perindo siap tampil untuk turut berjuang demi kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.

Dijelaskannya, Perindo adalah pindahan dari Partai Indonesia Sejahtera (PIS) tetapi kemudian diubah di Kementerian Hukum dan HAM menjadi Partai Perindo. Dengan demikian, menurut Arief, sebenarnya sudah sejak lama Perindo berdiri sebagai partai.

’’Untuk masyarakat Kota Bekasi yang berminat untuk bergabung dapat menghubungi saya di nomor 087770855914, atau ke Facebook Partai Perindo Kota Bekasi,” ungkapnya.

Pria yang pernah menjadi seorang calon legislatif wilayah Provinsi Jawa Barat 2014 dengan dapil Kota Bekasi dan Depok itu mengaku cukup banyak mengerti tentang kondisi politik di Kota Bekasi. Karena meski dia lahir di Jakarta, akan tetapi dia tumbuh dan berkembang di Kota Bekasi.

Dia berharap, masyarakat yang selama ini ingin bergabung dalam Partai Perindo bisa lebih mudah karena di Kota Bekasi segera didirikan kantor sekretariat dan jajaran kepengurusannya.

’’Daftarkan saja, nanti kita akan seleksi siapa saja yang siap untuk menjadi pengurus di Kota Bekasi,” paparnya.

Sementara itu, terkait kisruh KPK-Polri, mantan Ketua Rescue Perindo itu menilai harus ada kepentingan masyarakat yang harus dikedepankan. Memanasnya pertikaian antara KPK dan Polri, harus disikapi dengan menghilangkan ego masing-masing.

’’Pendapat saya pribadi Polri dan KPK masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, kalau bisa tetap saling bersinergi,” ujarnya.

Penyelesaian masalah untuk setiap perkara yang muncul tidak dapat diselesaikan hanya dengan cara saling tangkap dan menunjukkan power masing-masing. Pihak KPK maupun Polri harus cooling down dan memutuskan perkara yang ada dengan benar.

Menurutnya, pihak manapun yang salah maka harus mendapatkan hukuman. Sementara yang benar harus dibebaskan. ’’Masyarakat kita bisa menilai jadi tidak usah mengedepankan ego,” tandasnya.