Hary Tanoe Deklarasikan Partai Perindo


Partai Perindo melakukan deklarasi partai itu di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (07/02) malam, dihadiri sejumlah petinggi partai politik lainnya. Hary Tanoe  menyatakan, partai ini dibentuk  bukan untuk menciptakan persaingan, melainkan hanya sebagai mitra kerja dalam membangun bangsa Indonesia

Dalam deklarasi ini, petinggi partai anggota Koalisi Merah Putih (KMP) terlihat hadir. Antara lain, Aburizal Bakrie dan Idrus Marham dari Partai Golkar, Djan Faridz dan Suryadharma Ali dari PPP, Anis Matta dari PKS, dan Hatta Rajasa dari PAN. Selain itu, tampak hadir pula Wiranto dari Partai Hanura, yang merupakan salah satu partai dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

“Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dari KMP dan KIH, karena dengan kehadiran mereka, kita akan menjadi mitra yang baik untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” ujar Hary.

Selain meresmikan Perindo jadi partai politik, Hary Tanoe juga melantik seluruh struktur pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo dari seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Hary Tanoe berharap agar para pengurus, kader, anggota, dan simpatisan Partai Perindo bisa berupaya mewujudkan seluruh apa yang telah diperjuangkan partai Perindo. “Keberhasilan Partai Perindo akan diukur dengan hasil kerja untuk mewujudkan Indonesia sejahtera lahir dan batin,” ujar dia.

Pemilik MNC Grup ini berharap, terbentuknya Partai Perindo diharapkan bisa diterima dengan baik oleh semua kalangan.  “Partai Perindo bukan menciptakan kompetisi, melainkan sinergi. Tentunya saya minta doa restu dari kawan-kawan KMP dan KIH,” ujar Hary.

Terkait apakah nantinya Partai Perindo dalam peta perpolitikan nasional akan bergabung ke salah satu koalisi, Hary menjelaskan itu bukan menjadi tujuan partainya.

“Untuk saat ini, kita tidak merapat kemanapun, baik itu KMP atau KIH. Tapi dalam pemerintahan, Perindo akan selalu dukung kebijakan siapapun jika itu masih dalam jalan kebenaran,”pungkas harry.

Partai Perindo Jabar Yakin Jadi Tiga Besar Pemenang Pemilu 2019


Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Jawa Barat (Jabar) yakin Partai Perindo masuk dalam tiga besar pada perolehan suara Pemilihan Umum Legislatif 2019 karena partai ini adalah altenatif di tengah gonjang-ganjing dunia politik Indonesia.

“Kami yakin akan menang pada Pemilu 2019 karena program Partai Perindo adalah sesuatu yang baru bagi dunia politik Indonesia yaitu politik kesejahteraan. Itu politik yang lebih realistis bagi masyarakat. Kami juga menekankan pada pengurus di tingkat daerah dan cabang agar dalam lima tahun ini selalu dekat dan mendampingi masyakat,” kata Ketua DPW Perindo Jawa Barat, Budhiwan kepada media, Jumat (20/2/2015).

Dengan pendampingan sejak di kota kecil tak pelak, menurut Budhiwan, akan menarik simpati rakyat untuk tertarik pada partai Perindo.

Hal itu dikatakan Budhiwan ketika memberikan pengarahan saat menetapkan pengurus DPD dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se- Purwakarta di Hotel Grand Situ Buleud, 18 Februari yang dihadiri seluruh pengurus DPD dan 17 DPC Purwakarta. Beberapa DPC dari daerah sulit dijangkau, antusias mengikutinya.
Kepada para pengurus Partai Perindo se-kabupaten Purwakarta, Budhiwan menekankan bagaimana pengurus harus memperkuat mesin partai dengan kegiatan yang mandiri. “Sebagian besar pengurus adalah pengusaha muda yang kita harapkan bisa berbuat sesuatu untuk meningkatkan kesejahteraan. Ini yang selalu saya tekankan kepada para pengurus daerah dan cabang,” kata Budhiwan sambil mengingatkan bahwa figur Hary Tanoe amat berpengaruh untuk menaikkan image partai ini sampai di daerah.

Menurutnya, setiap DPD dan DPC di Jabar kini telah memiliki kantor sekretariat dengan papan nama dan bendera partai. ”Ini memudahkan pengurus dan simpatisan partai melakukan kegiatan,” katanya.
Budhiwan mengatakan bahwa 90 persen DPD Partai Perindo di Jawa Barat sudah selesai menyusun pengurus sampai tingkat kecamatan. Setelah semuanya selesai pihaknya akan menyerahkan semuanya ke Dewam Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo di Jakarta.

Jumlah DPC di setiap kabupaten Jawa Barat bervariasi. Daerah seperti Garut punya 40 kecamatan namun Kota Cimahi hanya punya empat kecamatan. “Tapi hampir semua sudah selesai menyusun pengurus, ” tutupnya. (Danti Daniel)

Partai Perindo Diyakini Bisa Menjawab Tantangan Zaman


Hari-hari ini partai politik mendapat tantangan yang berbeda. Permasalahan dulu tak lagi sama dengan sekarang. Partai Perindo diharapkan mampu mengadapi tantangan perubahan zaman.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra, mengatakan tantangan besar Indonesia kini berbeda dengan sepuluh tahun lalu.

“Tantangan sepuluh tahun lalu adalah banyaknya pengangguran karena tingkat pendidikan terlalu rendah. Kini tantangannya, masih tetap soal pengangguran tapi pengangguran terdidik,” kata Iswandi.

Menurut Iswandi, sepuluh tahun atau lima belas tahun lalu banyak lulusan Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Menengah Pertama ( SMP) yang menganggur. Namun sekarang banyak sarjana yang menganggur.

“Kesejahteraan adalah tema penting dan pernah jadi fokus partai seperti Golongan Karya (Golkar) namun mereka tidak konsisten. Saya berharap Partai Perindo konsisten menggarap dan memperjuangkan kesejahteraan ini dengan aksi nyata. Hary Tanoesoedibjo (Ketum Partai Perindo) pasti tahu caranya, “ kata Iswandi.

Saat ini visi kesejahteraan yang diterjemahkan ke hal konkrit sangat dibutuhkan masyarakat.

Sumber : http://news.okezone.com

Meski Baru Partai Perindo Siap Bersaing Dalam Pilkada 2015

Walaupun belum mempunyai wakil di parlemen, partai “milik” Hary Tanoesoedibjo bersiap menghadapi pilkada thn ini.

Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menentukan dapat terlibat di arena Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung khususnya di jatim yg dijadwalkan berjalan Desember 2015.

“Pasti kami terlibat di Pilkada thn ini & seluruh telah dipersiapkan matang-matang,” papar Ketua DPP Partai Perindo Anna Luthfie pada jurnalis di Surabaya, Selasa (17/2/2015).

Menurut beliau, meskipun partainya masihlah baru & tak mempunyai kapabilitas di legislatif sejak mulai tingkat pusat sampai kabupaten/kota, tetapi kesolidan massa & simpatisannya tak sanggup dianggap remeh.
Dari jumlahnya jumpa yg digelar di sekian banyak daerah, kata mantan anggota DPRD Jawa Timur itu, beberapa ratus bahkan ribuan kader Perindo menunjukkan sambutan positif.

“Partai baru bukan berarti tak mempunyai kebolehan massa. Kami serta sudah memetakan daerah-daerah mana yg dinilai sanggup berbuat paling baik buat rakyat,” kata AL, panggilan akrabnya.

Adik kandung Anas Urbaningrum tersebut pun mengakui ketika ini pihaknya tengah menyurvei dengan cara internal daerah & calon kepala daerahnya.

Kendati begitu, pihaknya sadar keterlibatan tak dapat berarti apa-apa tidak dengan berkoalisi bersama partai politik pemilik kursi di legislatif daerah setempat.

“Kami sedang survey daerah yg menggelar Pilkada th ini. Jika mempunyai visi misi sama, tak ada salahnya berjuang dengan demi kesejahteraan rakyat,” tutur mantan politisi PAN & Partai Hanura tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengaku keterlibatan di Pilkada adalah salah satu acara terhadap thn ini maka mesti dijalankan serius.

Tapi, lanjut beliau, keterlibatan yg dimaksud tak mampu dijadikan rangkuman serta-merta bergabung atau menyodorkan nama calon kepala daerah ataupun pasangannya.

“Ini kasus per kasus. Kelak kami masihlah menyaksikan & memetakan daerah berdasarkan statusnya. Yg tentu, Perindo terlibat di Pilkada 2015, terutama di Jawa Timur,” pungkasnya

Partai Baru Perindo Siap Bersaing Dalam Percaturan Politik Nasional


Merasa tak diakomodir haknya oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kab Gianyar, Bali buat jadi calon anggota legislatif terhadap 2014 dulu, beberapa ratus kader selanjutnya menyeberang ke Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Menyikapi faktor ini, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro menyatakan fenomena kader partai lama menyeberang ke partai baru merupakan factor yg wajar. Lebih-lebih dgn angan-angan yg ditawarkan oleh partai besutan Hary Tanoesoedibjo (HT) itu ke tengah penduduk.

“Kan Perindo hadir ditengah hiruk pikuk politik seperti ini. Tentu perpindahan ini mesti direspons Perindo,” kata beliau pada Okezone, di Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Respons itu, lanjut beliau, Perindo mesti selektif dalam menyaring kader yg masuk ke partai. Dikarenakan, penduduk mesti menonton kader-kader menonjol yg konsentrasi membangun bangsa ke depannya.

“Boleh cari kader, ibarat Perindo itu rumah kader yg ditonton rakyat Indonesia, yg diliat bukan kisruhnya saja (dalam politik), namun kader itu jadi rujukan. Jikalau mereka bagus dsb, Perindo dapat meningkat lagi apabila tak dapat menjadi seperti partai baru yang lain. Silahkan orang berbondong ke Perindo, tetapi konsisten terhadap ikon lewat Indonesia Sejahtera,” tegasnya.

makin jauh, dirinya pun mengingatkan Perindo utk berhati-hati kepada kader yg sekiranya bisa menciptakan jelek nama Perindo yg baru dibangun ditengah penduduk itu.

“Ketika Perindo mau membumikan konsepsi Indonesia sejahtera, kader ini bakal dipasarkan, diusung jadi pemimpin di Pilkada, menjadi anggota dewan & kepala daerah. Ini stok orang yg ada itu diliat, janganlah kira-kira memburukkan nama Perindo,” pungkasnya.