Partai Baru Perindo Siap Bersaing Dalam Percaturan Politik Nasional


Merasa tak diakomodir haknya oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kab Gianyar, Bali buat jadi calon anggota legislatif terhadap 2014 dulu, beberapa ratus kader selanjutnya menyeberang ke Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Menyikapi faktor ini, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro menyatakan fenomena kader partai lama menyeberang ke partai baru merupakan factor yg wajar. Lebih-lebih dgn angan-angan yg ditawarkan oleh partai besutan Hary Tanoesoedibjo (HT) itu ke tengah penduduk.

“Kan Perindo hadir ditengah hiruk pikuk politik seperti ini. Tentu perpindahan ini mesti direspons Perindo,” kata beliau pada Okezone, di Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Respons itu, lanjut beliau, Perindo mesti selektif dalam menyaring kader yg masuk ke partai. Dikarenakan, penduduk mesti menonton kader-kader menonjol yg konsentrasi membangun bangsa ke depannya.

“Boleh cari kader, ibarat Perindo itu rumah kader yg ditonton rakyat Indonesia, yg diliat bukan kisruhnya saja (dalam politik), namun kader itu jadi rujukan. Jikalau mereka bagus dsb, Perindo dapat meningkat lagi apabila tak dapat menjadi seperti partai baru yang lain. Silahkan orang berbondong ke Perindo, tetapi konsisten terhadap ikon lewat Indonesia Sejahtera,” tegasnya.

makin jauh, dirinya pun mengingatkan Perindo utk berhati-hati kepada kader yg sekiranya bisa menciptakan jelek nama Perindo yg baru dibangun ditengah penduduk itu.

“Ketika Perindo mau membumikan konsepsi Indonesia sejahtera, kader ini bakal dipasarkan, diusung jadi pemimpin di Pilkada, menjadi anggota dewan & kepala daerah. Ini stok orang yg ada itu diliat, janganlah kira-kira memburukkan nama Perindo,” pungkasnya.